Sabtu, 13 Februari 2021

GURUKU INSPIRASI KEHIDUPANKU

"Jalan hidup seorang murid adalah warisan dan estimasi dari sang guru."
- Jiraiya Sense, anime Naruto


Kesuksesan merupakan sesuatu yang pastinya diharapkan oleh setiap manusia dan setiap manusia memiliki pandangan yang berbeda-beda dalam mendefinisikan arti kesuksesan itu. Bagiku arti kesuksesan itu bukanlah ketika aku memiliki harta yang melimpah, mobil mewah, rumah megah tapi kesuksesan itu adalah titik dimana aku bisa merasakan suatu kebahagiaan bersama keluarga kecilku dan ketika aku bisa menjadi orang yang bermanfaat bagi orang-orang di sekelilingku. Sederhana memang dan sesederhana itu pula aku menjalani kehidupanku. Apakah aku sudah merasakan sukses saat ini? Belum, rasanya aku masih belum berada dititik itu tapi aku merasa berada dijalur yang tepat untuk mencapainya. Berbicara masalah kesuksesan yang hendak aku raih tak lepas dari perang orang-orang penting yang namanya tergores dalam kisah hidupku. Orang-orang yang setiap kata-katanya maupun tindakannya selalu menjadi tauladan bagiku. Mereka adalah guruku, inspirasi kehidupanku.

Ibu Mardiati, kami biasa memanggilnya ibu mar, Guru SD yang ramah dan santun. Ibu Mar yang selalu sabar dalam menghadapi kenakalan mudrid-muridnya dan bahkan tidak pernah aku melihat dia marah. Tidak banyak yang bisa aku ceritakan dari sosok ibu mar, tapi dia adalah seorang guru yang bisa menjadi inspirasiku, mengajariku bagaimana seharusnya menjadi seorang guru dan sekaligus menjadi orang tua bagi murid-muridnya.

Ibu Siti Zahro, Guru matematika di SMP adalah seorang guru yang dikenal galak atau biasa disebut sebagai guru killer. Rasa takut untuk berdiri di depan dengan tangan kanan memegang telinga kiri dan kaki yang diangkat satu menjadi suatu hal yang selalu menghantui setiap siswa yang ada di kelas saat pelajaran matematika. Bukan tanpa alasan tapi karena memang matematika itu merupakan salah satu pelajaran yang bagi kami termasuk dalam kategori sulit untuk dipahami. Itulah cara bu zahro mengajar kami, tapi dibalik itu sebenarnya dia adalah guru yang penyanyang. Aku tidak pernah sekalipun menerima hukuman dari Bu Zahro, bukan karena aku pandai matematika tapi karena beliau benar-benar memahami keadaanku. Setiap pulang sekolah, dikala teman-temanku bermain aku harus bekerja keras menjual Koran untuk membiayai sekolahku, dan dia satu-satunya guru yang tahu itu, karena dia adalah salah satu pelangganku. Dia belangganan majalah BOBO untuk anak-anaknya. Sampai sekarang aku sendiri tidak tahu kenapa dia berlangganan majalah itu untuk anak-anaknya. Apakah karena memang anak-anaknya suka dengan majalah itu atau hanya karena kasihan padaku? Yang jelas bu zahro telah menggoreskan namanya sebagai salah satu inspirasi dalam kehidupanku.

Bapak Ahmad Sukari, biasa kami memanggilnya Pak Kari, seorang guru Pendidikan Agama Islam di SMA ku yang sepertinya stok kesabaran tidak pernah habis dari dirinya. Seorang guru yang humoris dan murah senyum. Dengan gaya mengajarnya yang tidak pernah membosankan dia selalu menyisipkan motivasi hidup yang berharga pada materi-materi pelajaran yang beliau ajarkan. Yah, wajar saja kalau kehadirannya selalu dirindukan oleh semua miurid-muridnya.

Setelah lulus SMA aku tidak melanjutkan kuliah, apalagi kalau bukan masalah ekonomi. Yah, karena masalah perekoniam keluargaku hingga akhirnya aku harus menghentikan pendidikanku dan mengubur cita-citaku untuk menjadi seorang dokter. Tapi, kegagalanku untuk melanjutkan kuliah justru memberikan suatu pengalaman yang berharga, bagaimana aku belajar langsung menghadapi kerasnya hidup di jalanan ibu kota, hanya untuk  bisa sekedar hidup dan mencari makan. Pengalaman itu lah yang membuat aku menjadi sosok yang tangguh dalam menghadapai setiap cobaan-cobaan hidup sampai saat ini. Setelah lulus SMA aku belajar di kampus terbuka yang memang benar-benar terbuka. Menjadi seorang kuli bangunan adalah suatu hal yang tidak pernah aku banyangkan sebelumnya.

Ada sosok yang bernama Pak Maksum. Pak Maksum bukanlah siapa-siapa, dia hanyalah orang tua yang hanya lulus SD, tapi dialah orang yang mengajariku untuk bisa tetap kuat dan bertahan dalam menjalani kehidupan yang keras. Dia hanya seorang tukang bangunan yang mungkin bagi orang lain dia bukanlah siapa-siapa tapi bagiku dia adalah guru dan sahabatku. Seorang guru yang memberiku palajaran yang tidak pernah aku dapatkan dari guru manapun.

Alhamdulillah, setelah 2 tahun bekerja dan menyisihkan sedikit demi sedikit penghasilanku, akhirnya aku bisa juga kuliah di salah satu kampus kecil di kota Yogyakarta. Walaupun tidak di tempat yang bagus tapi aku tetap bersyukur. Di Jogja aku tinggal di sebuah masjid di daerah Jageran, Yogayakarta. Menjadi seorang Marbot juga memberiku pengalaman dan pembelajaran yang sangat berharga.

Triyanto, aku biasa memanggilnya mas tri. Dia anak seorang tukang becak yang tinggal di dekat masjidku. Seorang anak muda yang begitu tangguh, tidak pernah minder dengan kondisi keluarganya, berjuang untuk keluarganya bekerja keras merawat ibunya yang sakit hingga akhirnya ibunya meninggal karena penyakit yang dideritanya itu. Mas Tri adalah salah satu inspirasiku, kakakku, guruku. Sejak lulus SMA, dia tekun bekerja menjadi pesuruh di salah satu perkebunan di daerah Bantul, Yogayakarta. Dialah yang membimbingku dan mengajariku arti sebuah ketekunan dan kesabaran. Ketekunan dan kesabarannya pun akhirnya membuahkan hasil dan dia diangkat menjadi PNS di Dinas Perkebunan dan peternakan di Yogyakarta pada Tahun 2009, bersamaan dengan itu juga aku lulus Tes CPNS di Kabupaten Kebumen.

Rasanya berapapun banyaknya tinta dan kertas yang ada tidaklah cukup untuk menuliskan tentang jasa guru-guruku, inspirasiku dan motivasi dalam kehidupanku. Itulah beberapa orang yang namanya akan selalu kuingat, jasanya akan selalu ku kenang sebagai salah satu pahlawan dalam kehidupanku. Sebenarnya masih banyak lagi jasa-jasa guru-guruku yang lain yang tidak cukup ruang ini untuk aku menyampaikan semuanya. Terima kasih guruku, sahabatku, inspirasiku, semoga Allah membalas semua kebaikan kalian dengan pahala dan rizki yang melimpah.

 

Andi irwanto, S.Kom, guru SMP Negeri 1 Ayah yang ingin selalu berbagi di www.pak-guru-alfatih.blogspot.com